![]() |
| K.H. Muhammad Bakhiet - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Barabai - Balangan |
Catatan pengajian malam selasa, senin 4 agustus 2025.
Mengkaji bab yang ke 26 yaitu bab mengenai diharamkannya dzolim dan perintah (kewajiban mengembalikan ke dzoliman- zoliman itu).
Apabila kita menganiaya orang yang sifatnya pribadi maka hendaknya kita meminta halal kepada orang yang kita aniaya tersebut.
Dan apabila menganiaya berupa barang, maka diwajibkan untuk mengembalikan kedzoliman itu, dan mengembalikan barang itu.
Apabila dulu pernah mengambil punya orang, maka hendaknya mengembalikan kedzoliman itu, mengembalikan barang, dan disertai meminta maaf.
Nafsu mengajak kita untuk berbuat kedzoliman ini, makanya Allah menyuruh untuk mengembalikan kedzoliman itu sebelum datang kematian, sehingga tidak ada mengembalikan kedzoliman di akhirat.
Allah berfirman tidak ada bagi orang dzolim itu teman setia, teman sejati, kekasih hati, di hari kiamat.
Tidak ada bagi orang dzolim itu yang bisa menolong dia.
Rasulullah saw pernah berpidato di mesjid nabawi disaat menjelang wafatnya beliau:
Wahai para sahabat siapa-siapa yang pernah aku aniaya, yang pernah aku ghibahi, yang pernah aku dzolimi, maka sekarang halalkan aku, ambil lah balasan dalam dunia ini.
Rasulullah sebelum wafat beliau demikian.
Seharusnya para pejabat sebelum pensiun itu juga seperti ini.
Sesakit sakitnya di dunia tidak ada apa apa nya ketika berurusan di akhirat.
Di akhirat itu amal kita diberikan kepada orang yang pernah kita dzolimi, dan dosa orang yang kita dzolimi itu akan diberikan kepada kita.
Allah berfirman pada hari kiamat nanti lari seseorang daripada saudara nya, pada hari itu lari seseorang daripada ibu dan ayah kandung nya, dan pada hari itu lari daripada istri nya, dan lari dari anak-anak nya, karena takut akan menuntut hak kepada diri kita.
Pahala itu tidak bisa di timbang dengan warisan.
Kenapa anak lari daripada ibu nya karena sewaktu di dunia anak ini tingkah laku nya membuat ibunya sakit.
Di akhirat tidak ada lagi istilah anak kasian dengan orang tua nya, karena sebab masing-masing ingin menyelamatkan diri nya sendiri.
Allah berfirman tidak ada teman bagi orang dzolim itu.
Ada beberapa tips untuk membantu kita, supaya muslimin muslimah yang pernah kita aniaya ini supaya merelakan kita.
Ini mengurangi kalau kalau kita pernah menganiaya orang mukmin selama didunia.
Seberapa banyak orang mukmin dan mukminat di dunia maka sebanyak itu juga pahala yang kita dapat, dan ini mengurangi apabila kita pernah berbuat dzolim ketika didunia.
Baca 27x sehari.
Tidak ada yang bisa menolong orang yang dzolim, melainkan orang yang di dzolimi itu memaafkannya. Selama yang di dzolimi masih menuntut, maka Allah pasti akan berpihak pada yang menuntut ini.
Kedzoliman berupa memfitnah, mengghibah, memgadudomba, maka semua kedzoliman itu akan dikembalikan ketika di akhirat nanti.
Takutlah kalian akan kedzoliman itu, jangan kalian anggap enteng.
Kita semua ini berpotensi dzolim, baik orang tua kepada anak, anak kepada orang tua, saudara kepada saudara nya, segera meminta maaf kepada mereka, karena yang namanya dzolim itu kegelapan-kegelapan di hari kiamat, siksa diatas siksa, tuntutan Allah, tuntutan yang di dzolimi, tuntutan rasulullah, tuntutan para ulama.
Takutlah pula akan sifat syuh para sebagian ulama menafsirkan, bersengatan kikir, dia sudah kikir, dan dia suka kalau orang lain itu juga kikir.
Kalau ada orang pemurah, dia tidak suka, lebih parah dari bakhil.
Barang siapa yang di pelihara Allah dari sifat syuh, maka dia akan sukses.
Si perempuan ini pelit, suami nya pemurah, lalu sang istri tidak suka apabila suaminya ini pemurah kepada orang lain, maka si istri ini punya sifat syuh.
Syuh inilah yang menghancurkan ummat-ummat terdahulu, kenapa sebab ummat terdahulu banyak dibinasakan Allah, karena mereka punya sifat syuh.
Abdurrahman bin auf, sahabat 10 yang dijamin masuk surga, dulunya beliau orang yang miskin ketika dimekkah, kemudian ke madinah dan beliau tetap miskin, suatu hari Abdurrahman bin auf ini beliau thawaf, Beliau baca
والله أعلم بصواب
Ditulis oleh : Instagram : @ibnathalib_
Subscribe Channel Resmi Majelis Ta'lim Nurul Muhibbin Barabai - Balangan
.jpg)