![]() |
| K.H. Muhammad Bakhiet - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Barabai - Balangan |
Masih mengkaji tentang munajat imam ahmad ibn athoillah assakandari Ra.
Dan sebagian daripada munajat beliau, sebagaimana kita sudah mengetahui bahwa munajat itu adalah berdialog atau berduaan secara sembunyi-sembunyi bersama Allah swt dan menyampaikan keadaan diri kepada Allah, berbeda dengan doa, karena doa itu meminta kepada Allah, dan doa bisa diwakilkan.
![]() |
| K.H. Muhammad Bakhiet - Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Muhibbin Barabai - Balangan |
Bermunajat kepada Allah itu mesti jadi bagian dari wirid kita, munajat ini mesti kita amalkan pula, karena dengan munajat ini kita bisa merasa dekat kepada Allah.
Munajat ini kita berbicara, mengeluhkan keadaan kita, mengungkapkan isi hati kita kepada Allah swt.
Ada yang bertanya bisa kah bermunajat ini menggunakan bahasa Indonesia? Dan ini diperbolehkan, tapi munajat ini ada kata-kata khusus, dan munajat ini menguraikan keadaan, dengan munajat ini hendaklah kita menggunakan hal-hal yang dicintai Allah.
Disaat kita sedang bermunajat gunakan hal-hal yang disukai Allah, Allah menyukai warna putih maka gunakan pakaian putih, dalam keadaan berwudhu, cari waktu yang disukai Allah, misal pada malam hari,
Allah menyukai wangi-wangian maka pakailah wangi wangian, dan bahasa yang paling disukai Allah adalah bahasa arab, maka gunakan bahasa arab.
Mengeluh kepada manusia itu hukumnya haram, tapi kalau kepada Allah itu dapat pahala.
Kenapa kita merasa susah? Karena kita jauh dari Allah, sebelumnya kita tidak bisa munajat, maka belajar kepada orang yang mengerti tentang bagaimana bermunajat.
Diantara Munajat Imam Ibnu Athaillah Assakandari lalah:
٥. الهي، وصفت نفسك باللطف والرأفة بي قبل وجود ضعفي افتمنعني منهما بعد وجود ضعفي
"Wahai Tuhanku, Engkau telah mensifatkan diri engkau dengan kasih sayang dan kelembutan
Sebelum engkau ciptakan aku. sekarang aku ada, maka jangan engkau tegah sifat itu."
(Allah itu lembut dengan hambanya ).
Belum aku ada, Engkau sudah memiliki sifat kasih sayang dan kelembutan, sekarang aku ada, apakah Engkau cegah sifat kelembutan engkau akan aku.
Hai Tuhanku, Engkau itu adalah yang menciptakan sesuatu Maha halus dan lembut,
Imam al-Ghazali mencontohkan, bagaimana dulu kita dalam perut ibu, kita tidak mengingat itu, bagaimana kita bertahan, dan bagimana kita makan, minum, dan itu adalah bentuk kelembutan Allah.
Ibarat sambungan itu tidak terlihat.
Dan ini adalah bagian lutf nya Allah.
Si A kita lukai 2cm
Si B kita lukai 2cm dan pasti rasa sakit nya beda, tergantung berapa banyak lutf yang dia dapat.
Tidak sedikit orang yang hidup miskin namun hidupnya tenang karena dia dapat banyak lutf, tidak sedikit orang yang hidup dalam gelimang harta, namun gelisah, dan ini orang yang tidak mendapatkan lutf Allah.
Apabila kita mendapatkan lutf nya Allah maka kita tidak akan merasa kesusahan didunia ini.
Apabila pikiran sumpek, maka kita ingat bahwa kita ini kurang mendapatkan lutf Allah, maka baca ya latif ya latif, ultuf bina.
Allah itu belum kita ada Allah itu sudah al latif, dan kita minta kepada Allah, jangan tegah latif mu kepadaku yaAllah.
Allah berfirman dalam kitabnya
الله لطيف بالعبادة
Makin banyak lutf kita terima maka makin sedikit pula kesusahan yang kita alami.
Para ulama menyarankan kita membaca ya lathif, dan ini bagus, dan diartikan sayanglah kepadaku, lembutlah kepadaku.
Ada yang membaca 129×, hitungan daripada huruf ل، ط، ي،ف ini ijtihad ulama terdahulu supaya kita ada arahan.
فذكرالله ذكرا كثيرا.
٦. الهي، إن ظهرت المحاسن مني فيفضلك، ولك المنة على، وإن ظهرت المساون مني فبعد لك ولك الحجة علي.
Wahai Tuhanku jikalau nampak kebaikan dan kesenangan akanku, itu anugerah Engkau, dan Engkau itu yang berjasa atasku, jika nampak keburukan maka itu semata-mata adilnya engkau, dan bagi Engkau lah hujjah atasku.
Kalau kita menerima hal-hal yang tidak menyenangkan.
Allah kalau menerima amal kita dengan keadilanNya maka ini akan susah.
Tapi Allah menerima amal kita dnegan anugerahNya.
Apabila ada dalam diri kita sesuatu-sesuatu yang tidak menyenangkan, maka itu keadilan Allah kepada kita, dan Allah tidak dzolim kepada kita, maha adil Allah SWT, dan ini menjadi hujjah terhadap kita.
Jikalau nampak itu sehat, aman, tentram, kaya, dan seumpama itu, dan itu anugerah Allah, dan Allah itu berjasa atasku.
Yang berhak menyebut-nyebut pemberian
- Allah.
- Rasulullah SAW.
- Orang tua.
- Syaikh (guru).
Jikalau yang nampak, sakit, ketakutan, kefakiran, dan ini bentuk keadilan Allah yang nampak pada kita.
Allah nanti yang akan menghujjah kepada kita.
Maka atas seorang hamba itu bahwa mendekatkan diri kepada Allah dengan taat, taat adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Dan tidak menjauhkan diri daripada rahmat Allah, kecintaan Allah, tidak ada yang menjauhkan selain maksiat kepada Allah, apabila kita maksiat kepada Allah, maka kita melepaskan cinta Allah kepada kita.
Dan kita jangan lupa meminta pertolongan kepada Allah.
Dalam sebuah hadist rasulullah berkata kepada sahabat beliau yaitu Mu'adz bin Jabal, umur belasan tahun sudah masuk islam dan meninggal diumur 33/34 muadz bin jabal tidak pernah tertinggal ikut berperang.
Rasulullah Saw pernah memegang tanganku lalu berkata:
يا معاذ والله إني لأحبك والله إني لأحبك
"Wahai Mu'adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu." Sebanyak 2x Rasulullah menyebut demikian.
أوصيك يا معاذ : لا تدعن دبر كل صلاة أن تقول
"Aku wasiatkan kepadamu wahai Muadz agar engkau jangan sekali-kali meninggalkan pada setiap selesai shalat doa :"
اللَّهُمُ أَعِنِي عَلَى ذِكْرَكَ وَشُكْرَكَ وَحُسْنِ
Kita tidak bisa kalau tidak di tolong oleh Allah.
Walaupun kita sudah mengamalkan, dan ini dibaca untuk menambah karena sebab ini turun temurun, dan ada silsilahnya, supaya kita termasuk orang yang inni uhibbu, (aku cinta kepada engkau).
Kita berharap sehabis shalat fardhu membaca
اللَّهُمُ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ .
والله أعلم بصواب.
Mudahan ada manfaatnya kurang lebihnya ulun minta rela🙏🏻.
Baca juga : Catatan pengajian malam selasa, senin 4 agustus 2025
Ditulis oleh : Instagram : @ibnathalib_
Subscribe Channel Resmi Majelis Ta'lim Nurul Muhibbin Barabai - Balangan

