![]() |
| Habib Muhammad Amin Bsa |
Habib Muhammad Amin Bsa. Habib Muda asli Indonesia yang Allamah, produktif dan rendah hati. ditulis oleh : Ustadz Ismael Amin Kholil, Bangkalan
Ketika
mengisi Webinar Internasional via Zoom
tentang Syaikh Nawawi Banten yang diadakan STIF Syentra bersama Kh. Ma’ruf Amin dan Dr. Syaikh
Hisyam Kamil dari Al-Azhar saya sempat menyampaikan :
“
Syaikh Nawawi ( yang asli Kecamatan Tanara Banten Ini ) merupakan Inspirasi dan Role Model
bagi para pelajar Indonesia waktu waktu itu, bahkan setelah beliau wafat. Membuat mereka percaya
diri bahwa yang bisa berkarya dan produktif mengarang kitab bukan hanya ulama Arab saja, tapi ulama
Indonesia juga tak kalah hebat “ ( terbukti sejak ke-viral-an Syaikh Nawawi, banyak ulama
nusantara yang juga produktif mengarang kitab, sebut saja Syaikhona Kholil Bangkalan,
Syaikh Mahfudz Termas, dan Syaikh Hasyim Asyari ).
Masyarakat
kita sejak dulu selalu membanggakan aktor atau penyanyi yang go Internasional, yang main film atau
manggung di luar negeri, mereka tidak sadar bahwa banyak ulama kita sejak dulu sudah go
internasional, mengharumkan nama Indonesia diseluruh penjuru dunia “
Sampai
sekarang-pun masih banyak ulama kita yang produktiv mengarang kitab, yang jika kita membaca karyanya
kita tak akan menyangka bahwa kitab itu adalah karangan ulama Indonesia. sebut saja Kh. Thoifur Ali
Wafa, Kh. Ahmad Barizi, Kh. Ahmad Ghozali ( yang juga menulis kitab Tuhfaturrowi fi Tarjamat Syaikh
Nawawi Al-Jawi ) sampai Mushonnif Millenial seperti menantu Raais Aam PBNU Lora @ismailascholy
termasuk
juga Habib Muhammad Amin Bin Idrus Bin Syaikh Abu Bakar tokoh utama kita pada tulisan ini.
Beliau
adalah seorang Habib Muda asli Balung Jember yang Allamah, Tawadhu’
dan bersahaja. Beliau sudah sejak tahun 1998 tinggal di Madinah dan menjadi salah satu murid
kinasih Habib Zain Bin Smith. sudah banyak karya-karya beliau yang sudah dicetak dan bisa kita
nikmati, yang paling viral adalah kitab Budurusa’adah, tentang pernikahan wa ma yata’allaqu
bihi.
Hari
sabtu kemari di Madinatul Munawwaroh, saya diberi nikmat oleh Allah untuk keliling ziarah
Madinah bersama beliau, mulai dari Pemakaman Baqi’ sampai ke tempat-tempat yang banyak tidak
diketahui orang seperti Masjid Bani Harom, rumah Sayyidina Jabir, bekas telapak kaki Baginda
Nabi Saw di gunung Tsawab, sampai makam Al-Imam Ali Al-Uraidhi yang dulu pernah
dicari Gusdur.
Mulai dari subuh sampai sekitar jam 10 nderek beliau kemana-mana, saya dibuat jatuh cinta karena akhlak dan keluasan ilmu beliau, banyak ilmu-ilmu baru yang saya dengar dari beliau. kebetulan situs-situs bersejarah yang dulu sempat ditutup orang-orang Wahhabi sekarang sudah dibuka kembali, tempat bersejarah yang dulu diabaikan sekarang sudah dalam tahap renovasi, seperti Masjid Sayyidah Fathimah di Khondaq yang kata Habib Muhammad Amin sudah 18 tahun ditutup, sekarang sudah bebas diziarahi lagi. Alhamdulillah seperti yang saya katakan, pemikiran kolot kaum wahhabi sekarang sudah tidak laku lagi di Saudi.
ketika berziarah ke situs-situs itu, Habib Muhammad Amin menyuruh salah satu muridnya untuk membaca sebuah kitab. itulah yang membuat saya kesal dengan diri sendiri, mengapa saya baru tau tentang kitab itu ? Kitab itu adalah kitab
سعادة الدارين فيما يقرأ عند أداء النسكين وزيارة سيد الكونين و الأماكن المأثورة في الحرمين
Itu adalah kitab karangan Habib Muhammad Amin yang menurut saya wajib dimiliki oleh semua Guide haji atau umroh. berisi panduan dan doa-doa Haji-umroh, juga doa-doa yang dianjurkan para ulama untuk kita baca di situs-situs bersejarah di Mekkah-Madinah ( dalam kitab itu disebutkan lengkap dengan sejarah dan fotonya )
Mulai dari subuh sampai sekitar jam 10 nderek beliau kemana-mana, saya dibuat jatuh cinta karena akhlak dan keluasan ilmu beliau, banyak ilmu-ilmu baru yang saya dengar dari beliau. kebetulan situs-situs bersejarah yang dulu sempat ditutup orang-orang Wahhabi sekarang sudah dibuka kembali, tempat bersejarah yang dulu diabaikan sekarang sudah dalam tahap renovasi, seperti Masjid Sayyidah Fathimah di Khondaq yang kata Habib Muhammad Amin sudah 18 tahun ditutup, sekarang sudah bebas diziarahi lagi. Alhamdulillah seperti yang saya katakan, pemikiran kolot kaum wahhabi sekarang sudah tidak laku lagi di Saudi.
ketika berziarah ke situs-situs itu, Habib Muhammad Amin menyuruh salah satu muridnya untuk membaca sebuah kitab. itulah yang membuat saya kesal dengan diri sendiri, mengapa saya baru tau tentang kitab itu ? Kitab itu adalah kitab
سعادة الدارين فيما يقرأ عند أداء النسكين وزيارة سيد الكونين و الأماكن المأثورة في الحرمين
Itu adalah kitab karangan Habib Muhammad Amin yang menurut saya wajib dimiliki oleh semua Guide haji atau umroh. berisi panduan dan doa-doa Haji-umroh, juga doa-doa yang dianjurkan para ulama untuk kita baca di situs-situs bersejarah di Mekkah-Madinah ( dalam kitab itu disebutkan lengkap dengan sejarah dan fotonya )
Semakin
berisi semakin merunduk, semakin hebat semakin tawadhu’. itu yang saya saksikan dari beliau
selama saya bersama beliau di Kota Baginda Nabi Saw.
Sederhana,
tawadhu, berwibawa dan bersahaja. Sifat-sifat itu seakan menjadi ciri khas para ulama kita sejak
dulu. jauh dari sifat congkak dan merasa paling hebat sendiri. dalam buku catatannya, Snouk
Hurgronce pernah menulis kenangannya ketika bertemu Syaikh Nawawi Banten :
“ Saya pernah bertanya kepada beliau :“Kenapa anda tidak mengajar di Masjid Al-Haram?”
“Pakaianku lusuh dan saya merasa tak pantas duduk bersama ulama Arab.” Jawab beliau
“Tapi banyak Ulama Jawa yang keilmuannya jauh di bawahmu yang mengajar di Masjid Al-Haram,” tanya Snouck lagi
Syaikh Nawawi hanya menjawab dengan enteng, “Oh iya? Betapa beruntungnya mereka.”
Seorang Syaikh Nawawi, yang dijuluki sebagai Sayyid Ulama Hijaz atau pemuka ulama Hijaz di zamannya itu sering kali berkata kepada para santrinya :
“ Saya tak ada harganya dibanding debu yang menempel di kaki pencari ilmu “
Semoga Allah menjaga dan melindungi Habib Muhammad Amin Bsa dan ulama-ulama kita lainnya yang merupakan aset-aset paling berharga milik Bangsa Indonesia. Aamiin
Info : saya sudah ada di Bangkalan, yang mau main ke rumah monggo, mumpung oleh-oleh masih belum habis 🤣🙏
Ust. Ismael Amin Kholil, Bangkalan, 3 Agustus, 2022
“ Saya pernah bertanya kepada beliau :“Kenapa anda tidak mengajar di Masjid Al-Haram?”
“Pakaianku lusuh dan saya merasa tak pantas duduk bersama ulama Arab.” Jawab beliau
“Tapi banyak Ulama Jawa yang keilmuannya jauh di bawahmu yang mengajar di Masjid Al-Haram,” tanya Snouck lagi
Syaikh Nawawi hanya menjawab dengan enteng, “Oh iya? Betapa beruntungnya mereka.”
Seorang Syaikh Nawawi, yang dijuluki sebagai Sayyid Ulama Hijaz atau pemuka ulama Hijaz di zamannya itu sering kali berkata kepada para santrinya :
“ Saya tak ada harganya dibanding debu yang menempel di kaki pencari ilmu “
Semoga Allah menjaga dan melindungi Habib Muhammad Amin Bsa dan ulama-ulama kita lainnya yang merupakan aset-aset paling berharga milik Bangsa Indonesia. Aamiin
Info : saya sudah ada di Bangkalan, yang mau main ke rumah monggo, mumpung oleh-oleh masih belum habis 🤣🙏
Ust. Ismael Amin Kholil, Bangkalan, 3 Agustus, 2022
Donasi : Lewat PayPal atau Hubungi kami di WhatsApp
Follow Instagram :
